Bayu Pranata, Bocah Yatim, Penderita Leukimia yang Inspiratif

Bayu Pranata, menunjukan buku rekeningnya yang dibuatkan oleh beberapa pihak yang terketuk menolonya. (foto: facebook)

PANGKALPINANG, LASPELASosok Bayu Pranata, siswa  SMP Islam Terpadu Nahdathul Ulama (NU) Pangkalpinang ini mendadak viral di berbagai kanal media sosial facebook beberapa hari belakangan.

Postingan haru ikhwal perjuangan hidupnya sebagai tulang punggung keluarga sepeninggal ayahandanya, spontan menghadirkan simpati kalangan masyarakt Babel.

Bayu Pranata, sang bocah inspiratif berumur 12 tahun itu ternyata tak hanya menjadi tulang punggung keluarga. Dia juga harus berjuang melawan penyakit Leukimia stadium 3, yang kabarnya telah dideritanya semenjak baru berumur 3 tahun.

Hebatnya, Kondisi kesehatan yang tak begitu prima ditambah kerasnya perjuangan hidup, tidak sedikit pun menyiratkan kegelisahan di raut wajah kelahiran Pangkalpinang, 27 Mei 2004 ini. Ia tetap tegar, menerjang kerasnya hidup.

Bayu, begitu ia disapa, harus berjalan kaki dari kontrakannya di jalan Pahlawan 12 RT 07/RW 03 Kelurahan Kacang Pedang Kecamatan Gerunggang menuju Alun-Alun Taman Merdeka (ATM) dan terkadang di sekitaran SMP 2 Pangkalpinang, untuk menjajakan dagangannya seperti empek-empek, otak-otak, dan gorengan.

Menolak Pasrah

Bayu, ketika menjajakan dagannya di seputaran kota Pangkalpinang. foto/Randy)
Bayu, ketika menjajakan dagannya di seputaran kota Pangkalpinang. (foto/Randy)

Perjuangan hidupnya yang tangguh, rupanya telah membentuk karkater militan dalam dirinya. Ia menolak pasrah terhadap keadaan. Bayu memegang prinsip, tak suka menerima bantuan orang lain yang ingin membantu meringankan beban kehidupan keluarganya tanpa suatu pekerjaan atau lainnya yang dia kerjakan.

“Saya tidak bisa menerima bantuan orang lain, Pak. Karena itu bukan hak saya. Tapi, kalau membeli dagangan saya, alhamdulilah. Ini cara saya membantu perekonomian keluarga,” tutur Bayu saat ditemui para awak media di sekolahnya, Rabu (7/9/2016) pagi.

Selain terkenal sebagai sosok pekerja keras, di sekolah, Bayu dikenal sebagai anak yang rajin, pintar, penurut, dan santun. “Bayu ini hafalan ngajinya bagus, MTK bagus, dan pelajaran lainnya juga bagus. Bahkan beberapa kali sholat berjamaah, Bayu selalu mau jadi imam sholat bahkan jadi pemimpin upacara,” jelas Septiyanti, wali kelas 7 SMP IT NU, yang turut diamini Kepala Sekolah.

Sedangkan, Ibunda Bayu Pranata, Venti Dahlia (45) menuturkan, Bayu termasuk anak periang dan berbakti pada orang tuanya. Bahkan keluhan sakit yang dideritanya pun jarang dia keluhkan.

“Setiap hari maunya jualan terus, pernah saya bilang hari ini kita libur saja jualannya, tapi Bayu tak mau liburan jualan sebab kata Bayu kalau tidak jualan maka besok mau makan apa kita buk,” kata Veti kepada Laspela.

Di tempat terpisah, Kepala Kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja Kota Pangkalpinang, Mikron Antariksa mengatakan, pihaknya akan membangun rumah untuk keluarga Bayu yang dananya dihimpun dari berbagai perusahaan yang ada di kota Pangkalpinang melalui CSR. “Rumah itu akan dikerjakan pihak Tagana Kota Pangkalpinang,” ungkap Mikron lewat pesan singkatnya yang diterima wartawan Laspela.

Randy/Laspela