Bekraf Dukung Pengembangan Merek Lokal Industri Kreatif

JAKARTA, LASPELA– Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mendukung pengembangan merek lokal industri kreatif dengan turut berkontribusi dalam penyelenggaraan acara “MakersMarket 2016” yang digelar di Grand Indonesia, Jakarta, 26-28 Agustus mendatang.

“Permasalahannya produk industri kreatif lokal kerap bagus tetapi tidak memiliki merek,” kata Deputi Bidang Infrastruktur Bekraf Hari Santosa Sungkari dalam jumpa pers “MakersMarket” di Jakarta, Jumat (26/8).

Dia mencontohkan, dirinya kerap menemui banyak kain berkualitas dari sejumlah daerah tetapi karena mereknya tidak ada, maka bisa saja bila lain kali ingin membeli lagi akan susah untuk mendapatkannya kembali.

Untuk itu, ia juga mengingatkan pentingnya konservasi produk industri kreatif agar berbagai hasil barang kreatif lokal tidak hanya dikenal pada saat ini, tetapi juga oleh generasi mendatang.

Hari Santosa mengemukakan, selama ini yang mendominasi industri kreatif dari Tanah Air adalah kerajinan dan kuliner, serta ada sektor yang masih kecil tetapi pertumbuhannya besar seperti sektor aspek teknologi.

Deputi Bidang Infrastruktur Bekraf menginginkan berbagai pihak dapat mengurangi ekspor barang mentah karena lebih baik bila diolah secara kreatif di dalam negeri karena manfaatnya antara lain menciptakan banyak lapangan kerja.

Sementara itu, COO Marketplays Aloysius Ivan John mengatakan, acara “MakersMarker 2016” digelar karena awalnya, ketika dirinya baru kembali dari luar negeri ternyata sulit mencari produk kreatif yang berkualitas di sini.

Namun ternyata, ujar Ivan, permasalahan itu bertemunya malah di media sosial Instagram sehingga diputuskanlah acara ini untuk bisa mengumpulkan dan dengan mudah menemukan produk-produk kreatif.

Dia mengungkapkan, dalam situs Marketplays ada lebih dari 200 merek lokal yang sebagian juga berkontribusi mengikuti penyelenggaraan “MakersMarket” 2016.

“MakersMarket” merupakan acara bazar rakyat yang digelar selama tiga hari mulai dari Jumat (26/8) sampai Minggu (28/8) di Grand Indonesia Shopping Town West Mall lantai 5.

Acara tersebut memperkenalkan para pelaku industri kreatif dengan mempertunjukkan produk-produk unik dan berkualitas khususnya pada produk berbahan dasar kulit, kayu, keramik, natural dye, dan kaligrafi.

Tulang Punggung Ekonomi 

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra juga mengemukakan bahwa sektor industri kreatif selayaknya didorong untuk menjadi tulang punggung perekonomian, terutama bagi kalangan pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia.

“Pertumbuhan industri kreatif Indonesia sebagai tulang punggung ekonomi kreatif dapat dikembangkan dari pemberian pelatihan teknis dan peningkatan kapasitas para pelaku,” tutur Sutan Adil Hendra.

Menurut politikus Partai Gerindra itu, salah satu upaya peningkatan kapasitas pengusaha industri kreatif, antara lain, bisa berbentuk penanaman modal.

Sumber dari penanaman modal tersebut, lanjut dia, dapat diperoleh, antara lain, dari kredit usaha rakyat (KUR) dan kerja sama pengembangan dengan investor.

Sumber: Bisnis.com