JAKARTA, LASPELA– MENTERI Perindustrian Airlangga Hartarto meminta BUMN untuk menjadi mitra tetap bagi industri kecil dan menengah (IKM) di dalam negeri sebagai salah satu upaya mempertahankan kelangsungan usaha IKM di tengah serbuan produk impor.
“Kemarin, dalam rangkaian kunjungan kerja di Jawa Tengah, saya menyempatkan untuk meninjau sentra IKM pengecoran logam dan permesinan di Ceper, Klaten. Salah satunya adalah Koperasi Batur Jaya,” kata Airlangga dalam siaran pers, Kamis lalu.
Airlangga menyampaikan, mereka sangat mengandalkan kontrak pemesanan dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT INKA (Persero) untuk produk blok rem yang digunakan di kereta api.
Menurut dia, Koperasi Batur Jaya telah melakukan kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia untuk pengadaan blok rem metalik sejak tahun 1989. “Saya mendapatkan laporan, produk blok rem yang dihasilkan mereka sudah memenuhi SNI dan ISO. Kualitasnya pun sudah semakin baik dari waktu ke waktu,” paparnya.
Untuk itu, menteri mengharapkan dua BUMN tersebut agar terus mempercayakan produksi blok rem kepada IKM pengecoran logam di Klaten, karena turut mendorong Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
“Setiap persero itu mendapat dana dari APBN, maka diwajibkan untuk ikut membantu perekonomian masyarakat dengan menggunakan produk dalam negeri. Kami juga minta pembelian oleh PT KAI dan PT INKA terus ditingkatkan,” ujarnya.
Pihaknya juga mengajak para pabrikan otomotif dapat juga menggunakan produk mereka.
Menurutnya, IKM pengecoran logam di Indonesia tengah mendapat tantangan berat dalam merebut pasar, terutama bersaing dengan produk Tiongkok dan Australia. “Oleh karena itu, kami siap membantu melalui koordinasi dengan BUMN agar bisa membeli produk mereka. Kalau bukan kita yang membangun industri dalam negeri, lalu siapa lagi,” ucapnya.
Airlangga langsung menyatakan siap meningkatkan jumlah pelaku IKM di Indonesia yang saat ini mencapai 20.000 pengusaha.
“Itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Kami juga tentunya mendorong peningkatan kualitas produk-produknya,” tuturnya.
Sebanyak 260 pengusaha berada di sentra IKM Cor Logam Ceper mampu menyerap tenaga kerja hingga 3.500 orang.
“Kemampuan produksi 3.000 ton per bulan dengan produknya antara lain komponen otomotif, spare part pabrik, ornamen dan lain-lain,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Koperasi Batur Jaya Badrun Munir mengatakan, sangat membutuhkan peran pemerintah dalam mengembangkan industri pengecoran logam ke depan. Melalui dukungan Menperin, diharapkan industri pengecoran logam di Ceper bisa berjaya seperti di era 1985-an.
Saat ini, andalan produk Batur Jaya adalah blok rem komposit kereta api, yang mana selama satu tahun bisa menghasilkan 200.000-220.000 blok rem.
“Sejak 1990-an, kami sudah mencetak 4,7 juta blok rem. Harga blok rem kami termurah. Keunggulan blok rem kami bisa digunakan ditanjakan atau turunan,” katanya.
Sumber: Kemenperin.go.id