KOBA, LASPELA— Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Rustam Effendi ajak masyarakat kontrol distribusi pupuk subsidi ke masyarakat. Hal ini ia katakan karena mendengar banyak keluhan petani, bahwa mereka kesulitan mendapatkan pupuk subsidi di lapangan.
“Benar sekali, saya juga mendengar bahwa petani sulit mendapatkan pupuk subsidi di Desanya,”kata Rustam melalui sambutannya dalam kegiatan Safari Jum’at di Masjid Jami’ Koba, Jum’at (05/08/2016).
Agar peristiwa ini tidak terus terjadi. Rustam meminta masyarakat untuk mengontrolnya di Desa masing-masing. Jika menemukan kecurangan yang di lakukan oleh Distributor ataupun pangkalan pupuk Desa, silakan lapor ke Aparat Desa setempat, Kecamatan hingga ke Kepolisian. Pupuk subsidi di perutukan memupuk tanaman petani kecil, bukan perkebunan milik pengusaha.
“Harus kita beri sanksi kepada pihak-pihak yang tidak berhak, tapi dilapangan menggunakan pupuk subsidi,”ungkapnya seraya menyebut bahwa informasi awal dari masyarakat akan menjadi muara Pemerintah mengambil sikap tegas kepada penyalahguna pupuk subsidi.
Menindaklanjuti hal ini, Rustam akan melakukan evaluasi pendistribusiannya dari jumlah kuota Pupuk Subsidi setiap bulan. Jika ditemukan kuota yang mubazir suatu Daerah, maka akan dikurangi. Begitupun sebaliknya, jika disuatu daerah kekurangan kuota subsidi maka akan ditambah.
“Jangan main-main dengan barang yang di subsidi Pemerintah. Kalau hak petani, ya berikan ke petani jangan lagi dikotak-katik oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab. Kalau ketahuan bermain-main, siapapun dia termasuk aparat Pemerintah akan kita berikan sanksi tegas, bila perlu pecat,”tegas Rustam.
Kembali Rustam menyebut tidak mau lagi mendengar keluhan petani kesulitan mendapati pupuk subsidi. Ia akan panggil Dinas terkait, segera cari tahu dimana titik permasalahannya. Iapun merasa sedih, dalam waktu dekat akan dilaksanakan evaluasi data distribusi pupuk subsidi yang sudah dilaksanakan beberapa tahun belakang.
“Saya himbau ke petani di Babel untuk sedikit bersabar, mudah-mudahan dalam waktu segera teratasi permasalahan sulitnya mendapatkan pupuk subsidi di desanya,”pungkas orang nomor satu di Bumi Serumpun Sebalai ini.
Kembalikan Hak Petani Kecil Atas Pupuk Subsidi
Salah seorang petani karet di Kota Koba, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Yadi mengadukan permasalahan ini ke Rustam Effendi. Ia menyebut beberapa tahun belakang tidak sama sekali melihat keberadaan pupuk subsidi di tempat ia tinggal.
“Jadi, pupuk subsidi itu larinya kemana ya pak. Kok pupuk subsidi tidak pernah saya jumpai. Saat di tanya ke pangkalan pupuk setiap saat, katanya sudah habis. Aneh sekali,”kata Yadi di hadapan Rustam Effendi dan jema’ah Masjid Jami’ lainnya.
Yadi mengungkapkan bahwa pupuk subsidi di kecamatan Koba dan Lubuk Besar disinyalir kena monopoli oleh pengusaha perkebunan kelapa sawit yang ada di Kota Koba. Jika mau di usut hingga ke akar-akarnya, ia merasa senang sekali.
“Kalau mau beli pupuk non subsidi, harap maklumlah ya Pak. Harga karet saja Rp.4000/Kg, belum lagi hasilnya di potong biaya operasional di tambah memenuhi kebutuhan sehari-hari. Nah beda lagi jika pupuknya pakai yang subsidi, lumayanlah karena bisa irit sedikit-sedikit,”ungkapnya panjang lebar.
Yadi berharap Pemerintahan Provinsi Babel segera menyelesaikan permasalahan ini. Petani sangat di rugikan atas praktek-praktek curang seperti ini. Sebab harga pupuk subsidi dengan non subsidi dilapangan jauh berbeda, yakni mencapai 100 persen
“Belum lagi bicara pupuk oplos. Aduh panjang cerita kalau kita kupas Pak, masalah pupuk ini. Namun yang jelas tuntaskan masalah sulitnya dapatkan pupuk subsidi ini ya pak, kami ingin dapatkan hak kami sebagai petani kecil,”pungkas Yadi. (Ron).