KOBA, LASPELA— Korban banjir Pasar Modern Kota Koba, Bangka Tengah (Bateng), Yayat Curhat ke Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Rustam Effendi. Ia meminta kepada Rustam untuk memberikan bantuan berupa Mesin Jahit dan kain.
“Saya tukang jahit di pasar Modern Koba, awal tahun 2016 kemarin menjadi korban banjir. Saya bersama pedagang lainnya pernah didata oleh aparat Pemerintahan Kabupaten Bateng, katanya mau diberikan bantuan paska banjir,”kata Yayat di hadapan Rustam Effendi dan jema’ah Masjid Jami’ Koba, Jum’at (05/08/2016).
Lanjut Yayat, hingga sekarang bantuan tidak kunjung datang, ia bersama pedagang lainnya tetap menantikan bantuan yang telah dijanjikan tersebut.
“Katanya sih, sumber anggaran dana bantuannya dari Pemerintahan Kabupaten Bateng, dan sebagian lagi bersumber dari anggaran Pemerintahan Provinsi Kepulauan Babel,”ungkap Yayat.
Dalam hal ini,Yayat hanya menyampaikan janji itu, siapa tahu pimpinan Daerah di Bumi Selawang Segantang dan Bumi Serumpun Sebalai ingat akan janji yang terucap setengah tahun silam.
“Kami percaya Bapak Rustam pasti peduli kepada kami pedagang kecil ini,”pungkas jemaah Masjid Jami’ ini.
Paska Banjir, Rustam Anggarkan Rp.100 Milyar
Menjawab Curhatan dari penjahit pasar modern tersebut, raut muka Rustam tampak sedih mendengarnya. Iapun mengatakan akan memanggil instansi terkait yang mendata nama-nama penerima bantuan paska banjir, lalu segera memberikan hak mereka (korban banjir-red).
“Saya kira selama ini bantuan korban banjir sudah terealisasi. Sepengetahuan saya dana Rp.100 Milyar sudah dianggarkan untuk membangun pasilitas umum yang rusak akibat banjir, lalu pengadaan barang berupa sembako dan peralatan lainnya milik masyarakat yang rusak paska banjir,”ungkap Rustam.
Tak lama Rustam bicara demikian, salah seorang pejabat Pemerintahan Provinsi Kepulauan Babel terlihat membisikan ke telinga Rustam, kemudian Rustam menyampaikan bisikan itu dengan muka tersenyum bahwa pedagang atas nama Yayat sudah terdata dan dalam waktu dekat bantuan alat mesin jahit akan diberikan.
“Alhamdulillah, dalam waktu dekat pak Yayat dan kawan-kawan yang terdata akan segera menerima bantuan sesuai kebutuhan dan anggaran Pemerintah,”ungkapnya seraya meminta maaf karena selama ini instansi terkait tidak menyampaikan tindaklanjut paska banjir kepadanya.
Mengenai bantuan dari Pemkab Bateng, kata Rustam itu kewenangannya ada di Pemkab Bateng sendiri, silakan di tanya ke instansi terkait. Pada umumnya bantuan dari Pemkab Bateng maupun Pemprov Babel sama saja, karena sumber dananya sama-sama dari Pemerintah.
“Biasanya setiap tahun kami Pemprov Babel juga memberikan Dana Bantuan (Daba) ke 7 Pemerintah Kabupaten/kota di Babel, Daba di gunakan untuk membangun fasilitas umum yang bersifat Urgent. Kenapa kami berikan ke Pemerintah Kabupaten/kota, karena mereka lebih paham keadaan dilapangan seperti apa. Kami hanya mendukung apa yang akan mereka perbuat dalam membangun daerahnya masing-masing,”ulasnya panjang lebar.
Kembali kepasar modern, Rustam mengaku sudah memahami keadaan lingkungan sekitar pasar modern. Disana dulunya alur sungai berok disertai rawa-rawa, dan dari dulu memang sering banjir sehingga harus diperhatikan lebih intens.
“Sementara bentuk perhatian kami terhadap aktifitas pasar modern, sejauh ini kami telah membangun resapan air dengan kedalaman puluhan meter. Selain itu, kami juga membuat talut alur sungai berok dan melakukan normalisasi sungai berok, agar disaat hujan datang membuat air mengalir lancar tidak menggenang hingga mencapai kedalaman 5 meter lebih seperti kemarin,”katanya.
Dalam hal membangun daerah, Rustam akan melakukannya secara merata, tidak ada kabupaten/kota yang di anak emaskan dan mendapatkan Daba lebih besar dari yang kabupaten/kota lainnya.
“Kami akan berikan Daba secara Proposional dan profesional, Daba yang diberikan juga akan kami Monitoring dan evaluasi sejauh mana azaz manfaatnya ke masyarakat. Jangan sampai Daba yang kami berikan peruntukannya tidak tepat sasaran, sehingga terkesan mubazir,”terang Rustam.
Rustam berharap masyarakat Babel juga melakukan kontrol atas realisasi anggaran yang dilakukan Pemprov Babel, lalu sampaikan kepadanya jika ada pembangunan yang dilakukan asal-asalan. Ia berjanji akan segera menindaklanjuti laporan masyarakat, mengingat masyarakatlah ujung tombak menentukan keberhasilan pembangunan suatu daerah.
“Jika Pemerintah setempat tidak menganggarkan Pembangunan fasilitas umum yang bersifat urgent, silakan masyarakat Babel membuat proposal bantuan pembangunan kepada Pemprov Babel. Kami akan menindaklanjuti semua keinginan masyarakat, apapun bentuknya,”pungkasnya. (Ron)