SEMARANG, LASPELA– Ahli psikologi RS St Elisabeth, Semarang, Probowatie Tjondronegoro, mengatakan, kunci agar tidak terjangkit demam permainan Pokemon Go adalah pengendalian diri.
“Pokemon Go itu bagian dari teknologi yang menjadi mode. Memang tidak bisa dihindari, namun bisa dikendalikan. Pengendalian bisa dari eksternal dan internal,” katanya, di Semarang, Selasa malam.
Warga Semarang juga tertular demam Pokemon ini. Di mana-mana mudah ditemukan orang bertelefon cerdas berjalan-jalan dan fokus pada perangkat elektronikanya itu. Mereka tengah bermain Pokemon.
Menurut Tjondronegoro, pengendalian secara eksternal biasanya oleh institusi atau tempat kerja yang melarang jajaran karyawan dan pegawainya untuk memainkan Pokemon Go selama jam kerja.
Ia menjelaskan, kecenderungan yang terjadi sekarang ini secara tidak sadar justru manusia yang dikendalikan oleh permainan Pokemon Go itu, bukan manusia yang mengendalikan permainan itu.
“Bukan Pokemon Go yang memainkan kita, namun justru kita yang seharusnya mengendalikan permainan itu. Jadi, istilah Jawanya ngerti wayah (tahu waktu). Kapan saatnya kita harus berhenti,”ungkapnya.