Badrodin Serahkan Komando Polri kepada Tito

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian (kiri) berjabat tangan dengan Badrodin Haiti seusai acara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu 13 Juli 2016. (foto/Antara)

JAKARTA, LASPELA– Jenderal Tito Karnavian telah dilantik Presiden Joko Widodo sebagai kepala Kepolisian Republik Indonesia. Kini, dia akan menerima tongkat komando dari Jenderal Badrodin Haiti, kapolri sebelumnya, yang segera masuk masa pensiun.

“Untuk besok (Kamis ini) dilaksanakan serah terima (jabatan) dilanjutkan pisah sambut,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Agus Rianto di Mabes Polri, Rabu (13/7/2016).

Acara serah terima digelar di stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian sementara pisah sambut dilaksanakan di Auditorium. “Intinya tongkat kepemimpinan resmi berpindah dari Pak Badrodin dan Tito,” jelas dia.

Sementara, pada Jumat 15 Juli tito dijadwalkan berikan arahan kepada para perwira tinggi Polri, baik pejabat utama, kapolda, dan perwira tinggi di luar struktur. “Saat itu sampaikan kebijakan dan arahan pada pati untuk diteruskan ke seluruh jajaran,” pungkas dia.

Sementara, setelah serah terima jabatan kapolri dengan Badrodin selesai, Tito sempat berjanji akan langsung bergerak untuk mencarikan sosok yang tepat sebagai penggantinya di kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris. Posisi kepala BNPT diketahui kosong sepeninggalan Tito. “Pekan depan kami ajukan namanya,” kata Tito di Istana Kepresidenan, kemarin.

Badrodin: Selamat Bertugas Jenderal Tito 

Badrodin-Haiti-covUsai penyerahan tongkat komando Kepala Polri (Kapolri) kepada Jenderal Pol Tito Karnavian, mantan Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti mengucapkan selamat dan berharap Tito sukses memimpin kepolisian.

“Kepada Jenderal Tito Karnavian, saya ucapkan selamat bertugas, semoga sukses, semoga Allah melindungi,” kata Badrodin, dalam sambutan serah terima jabatan di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jalan Tirtayasa Raya Nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (14/7/2016).

Badrodin menyampaikan, selama satu tahun tiga bulan menjadi Kapolri, dirinya menghadapi banyak permasalahan. Pada April 2015, kepercayaan masyarakat kepada Polri sempat menurun setelah Presiden Joko Widodo membatalkan pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri.

Budi batal menjadi Kapolri, karena jadi tersangka di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Presiden lantas mengajukan nama Badrodin ke DPR untuk uji kelayakan dan kepatutan calon kapolri.

Budi menggugat penetapan dirinya sebagai tersangka ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, ternyata menang. Badrodin yang saat itu sudah menjadi Kapolri, menunjuk Budi sebagai Wakil.

Badrodin mengakui, masalah ini sempat membuat Polri kehilangan taring. Namun, menurut dia, seluruh elemen di kepolisian selalu berusaha mengembalikan kepercayaan masyarakat. “Kondisi kala itu sangat kompleks. Publik mengikuti setiap permasalah, tingkat kepercayaan Polri sempat berkurang. Namun berkat soliditas Polri, kami patut bersyukur Polri dapat menjawab tantangan itu,” ucap Badrodin.

Sumber: Metrotv