PANGKALPINANG, LASPELA – Menjelang perayaan Idul Fitri beberapa waktu lalu, selain berbagai jenis bahan makanan seperti daging, ayam dan ikan-ikan menjadi penyumbang inflansi karena meningkatnya permintaan, kenaikan tarif angkutan udara atau tiket pesawat yang menyentuh batas atas pada saat mudik lebaran juga merupakan salah satu penyumbang inflansi.
Demikian disampiakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Bayu Martanto dalam rilis persnya. Bayu mengatakan, selama bulan Juni 2016 Babel mengalami inflansi sebesar 1,89 persen, meningkat dari bulan Mei 2016 dengan inflansi sebesar 0,39 persen.
Dari dua wilayah yang dijadikan sampel yaitu Pangkalpinang dan Tanjungpandan, inflansi masing-masing wilayah tercatat sebesar 2,14 persen dan 1,46 persen yang terjadi pada semua kelompok volatile food, administered prices dan inflansi inti.
Untuk melakukan pengendalian selama bulan Juni ini, Tim Pengendali Inflansi Daerah (TPID) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kata Bayu, telah melakukan beberapa langkah diantaranya melalui penguatan stok pangan daerah, monitoring harga pangan, melalui pemanfaatan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), pelaksanaan pasar murah dan operasi pasar, penyaluran rastra, peningkatan kualitas infrastruktur, serta pembentukan ekspektasi inflansi publik di media massa.
Tekanan Inflasi Masih Tinggi
Upaya yang dilakukan TPID tersebut, lanjutnya, akan diteruskan dan diperkuat pada bulan mendatang mengingat potensi tekanan inflansi ke depan masih cukup besar hingga Desember 2016 mendatang.
“Tekanan inflansi bulan Juni 2016 diperkirakan sedikit menurun meski masih cukup tinggi, risiko inflansi bulan Juli 2016 diperkirakan bersumber dari ketersedediaan barang karena diperkirakan pola kosumsi akan meningkat sehubungan dengan meningkatnya harga komoditas dan membaiknya aktivitas ekonomi,” ujar Bayu.
Namun, sebut dia, optimalisasi produktifitas pangan lokal dapat menjadi solusi mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah. selain itu, peran TPID dapat dimaksimalkan sehubungan dengan kelancaran jalur distribusi dan mendorong kerjasama antar daerah. (naf)