KM Setya Kencana Rusak, Kendaraan Pemudik Mengular

Kendaraan roda empat mengantri di Pelabuhan Tanjung Kalian, Muntok. (foto Roni)
Salah satu Kapal mengankut pemudik (foto roni)
Salah satu Kapal mengankut pemudik (foto roni)

MUNTOK, LASPELA— Kapal Motor (KM) Satya Kencana rusak, antrian kendaraan roda dua dan empat mengular hingga ke jalan raya di depan Pelabuhan Tanjung Kalian, Muntok.

Peristiwa rusaknya Kapal Satya kencana terjadi pada Jum’at(01/07/2016) saat hendak berlabuh ke pelabuhan Tanjung Siapi-api, Banyu asin, Sumatera Selatan(Sumsel). Kala itu KM Setya Kencana berupaya menghantarkan pemudik dari pelabuhan Tanjung Kalian, Muntok, Bangka Belitung(Babel).

GM PT.ASDP Bangka, Dadan hermawan membenarkan KM Satya kencana mengalami kerusakan pada mesinnya sekitar pukul 15.00 Wib di Pelabuhan Tanjung siapi-api, Banyu asin. Akibat rusaknya kapal Satya kencana, puluhan kendaraan roda dua, empat dan enam harus menginap di pelabuhan Tanjung Kalian, Muntok.

“Jadwalnya hari ini, KM Setya kencana beroperasi Pulang – Pergi (PP) dari Tanjung Kalian, Muntok menuju Tanjung Siapi-api, Banyu asin lalu balik lagi sebanyak dua kali,”kata Dadan kepada LASPELA, Jum’at malam.

Menurut Dadan, kerusakan terjadi karena pecahnya salah satu kepala silinder mesin. Kerusakan langsung bisa ditangani oleh teknisi, tidak perlu melakukan docking.

“Kendati tidak perlu melakukan docking, KM setya kencana baru bisa beroperasi keesokan harinya. Hal ini di luar dugaan, seharusnya KM Setya Kencana hari ini beroperasi PP”ungkap Dadan.

Adanya jadwal padat, membuat pecahnya kepala silinder mesin KM Setya Kencana. Dadan membenarkan salah satu penyebabnya itu, ditambah lagi saat hendak berlabuh ke tanjung siap-api posisi air kala itu sedang dangkal atau surut.

“Disinyalir lumpur juga menyebabkan putaran kipas tidak stabil, akibatnya mesinpun beroperasi tidak normal. Lantaran terlalu di porsir melebihi kapasitasnya, kemungkinan kepala Silinder mesin pecah,” cerita Dadan terkait penyebab kepala silnder KM Setya Kencana bisa pecah.

Dadan tidak menapik bahwa selama ini KM Setya kencana merupakan salah satu kapal yang diandalkan pihak PT.ASDP Bangka maupun Sumsel. KM Setya kencana berukuran lebih besar dari kapal-kapal lain. Kapasitas daya tampung kendaraan roda empat maupun enam mencapai 50 unit, dan 60 unit kendaraan roda dua. Sementara kapal lainnya hanya mampu menampung 30 unit kendaraan roda empat maupun enam, dan 40 unit kendaraan roda dua.

“Untuk waktu tempuh, KM setya kencana bisa menembus waktu 3 jam sementara kapal lain mencapai 4 jam dari Pelabuhan Tanjungan Kalian menuju Pelabuhan Tanjung Siapi-api. Makanya KM Setya kencana ini kami operasi PP dalam arus mudik dan balik pada Hari Raya Idul Fitri 1437 H,” kata Dadan.

Adanya ketidaknyamanan seperti ini, Dadan meminta maaf kepada masyarakat yang menggunakan jasa PT.ASDP Bangka saat melaksanakn mudik.

“Mudah-mudahan hal ini tidak terulang kembali,”pungkasnya.

Pemudik tujuan Muara enim (foto roni)
Pemudik tujuan Muara enim (foto roni)

Pemudik Rugi Waktu

Salah seorang pemudik dengan tujuan Muara enim yang menggunakan roda empat, Suratiadi (38) mengaku sedikit kecewa atas insiden ini. Seharusnya malam ini, ia sudah menyebrang ke pelabuhan tanjung siapa-api. Atas peristiwa ini, iapun merasa rugi waktu.

“Informasi jadwal yang kami terima memang hari ini ada 8 kali penyebrangan ke tanjung siapi-api. Untuk KM Setya kencana sendiri akan melakukan PP penyebrangan dari tanjung kalian ke tanjung siapi-api lalu sebaliknya berulang dua kali,”kata suratiadi kepada LASPELA.

Jika tidak ada insiden tersebut, Sutriadi mengungkapkan bahwa KM Setya kencana harusnya kembali membawa pemudik sekitar pukul 21.00 Wib. Untuk malam ini ada dua kapal lagi yang menyebrang, yakni penyebarangan pada pukul 21.00 Wib dan 23.00 Wib kemudian lanjut pukul 07.00 Wib keesokan harinya.

“kapal yang berangkat pukul 23.00 Wib lebih kecil kapasitas tampungnya. Kemungkinan jalur antrian mobil saya tidak bisa ikut nyebrang. Ya, terpaksa nunggu besok, malam ini terpaksa menginap di Pelabuhan tanjung kalian, Muntok,”ucapnya.

Menurut dia, seharusnya ia bersama keluarga sudah sampai ke Muara Enim Sabtu pagi, lantaran KM Setya Kencana ini rusak maka ia dan keluarga baru akan tiba pada sabtu malam.

“jelas rugi waktu. Harusnya kami sudah bisa kumpul dan istirahat di Muara Enim,” pungkasnya.

Pantauan LASPELA, pagi hari Jum’at tersebut antrian sudah mengular kejalan raya, halaman di luar pelabuhan menjadi tempat parkir. Kendaraan roda dua, empat dan enam terus berdatangan hingga malam itu. Antrian kendaraan terus memanjang. (Ron)

antrian mobil siang hari di Pelabuhan tanjung kalian, muntok (foto roni)
antrian mobil siang hari di Pelabuhan tanjung kalian, muntok (foto roni)