MUNTOK, LASPELA— Antisipasi adanya pemudik naik ke atas kendaraan bak terbuka dan membawa sejumlah barang “Gelap”. Anggota Kepolisian Resort (Polres) Bangka Barat (Babar) melakukan penyisiran terhadap kendaraan roda 2, 4 dan 6 di Pelabuhan Tajung Kalian, Muntok.
Dalam aksi penyisiran tersebut, pihak kepolisian yang dipimpin langsung oleh Kapolres Bangka Barat(Babar), AKBP Daniel victor tobing, S.IK tidak mendapati mobil bak terbuka membawa orang atau pemudik. Hanya saja, pihak kepolisian mendapati barang bawaan pemudik yang semula di duga “gelap” tersususun didalam bak kendaraan roda 6 atau truk Puso pengangkut sapi tujuan Provinsi Bandar Lampung.
Saat dilakukan pengecekan ternyata barang-barang di duga gelap tersebut milik 94 orang pemudik dengan tujuan Provinsi Bandar Lampung. Barang itu terdiri dari pakaian, perabotan rumah tangga dan buah tangan yang sengaja di titipkan oleh agen Travel Seno Pati, selaku penjual jasa angkutan umum lintas Provinsi ke mobil Puso Pengangkut Sapi.
Pihak Seno Pati saat itu juga langsung di cecar sejumlah pertanyaan dari pihak Kepolisian prihal tersebut, tanggung jawab sebagai penyedia jasa sejauh mana.
“Ini tanggung jawabnya seperti apa. Kok pihak Seno Pati menggunakan kendaraan pengangkut sapi milik orang lain untuk mengangkat barang penumpang yang hendak ke Lampung. Lumayan banyak ini, dari data manivest ada 94 orang penumpangn. Siapa yang bertanggung jawab kalau ada barang bawaan yang hilang, “kata AKBP Daniel di hadapan pihak Seno Pati dan pemudik, Jum’at(01/07/2016).
Selain menanyakan ke pihak Seno Pati, AKBP Daniel juga menanyakan prihal ini ke sopir mobil puso pengangkut sapi yang di tumpangi Agen Travel Seno Pati.
“Kenapa mau angkut barang-barang itu pak, siapa yang tanggung jawab kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,”katanya.
AKBP Daniel menjelaskan ke orang-orang yang ada disana, bahwa kegiatan yang mereka lakukan ini dalam rangka mengantisipasi adanya aktifitas penyelundupan barang gelap yang di bawa ke luar Babel. Selain itu, pihaknya juga memeriksa sejumlah kendaraan roda 4 dan 6 yang disinyalir sering membawa penumpang kedalam bak terbuka.
“Kita mengantisipasi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti membawa penumpang kedalam bak terbuka, hal itu dapat mencelakaan orang-orang yang di bawa. lalu ketika celaka, siapa yang mau tanggung jawab atas pertisitiawa itu tidak jelas. Begitupun dengan barang illegal seperti membawa Narkoba ataupun timah, hal itu juga di larang lantaran merugikan negara dan masyarakat,”ungkapnya.
Seno Pati Janji Tidak Akan Terulang Kedua Kali
Menanggapi hal ini, pihak agen travel Seno Pati yang diwakili Budek mengaku barang-barang tersebut sengaja di titipkan ke mobil puso pengangku sapi saat kosong. Menurutnya hari itu, kendaraan Seno Pati berupa bus dan mini bus tidak menyebrang ke Pelabuhan tanjung siapi-api, Sumatera Selatan (Sumsel).
“izin Pak, hari ini kami hanya menyebrangkan penumpang. Di Pelabuhan tanjung Siapi-api, kendaraann bus milik Seno Pati lainnya sudah stand by untuk mengangkut para penumpang. Sementara barang-barang mereka di titipkan sebatas pelabuhan tanjung siapi-api saja. Barang bawaan penumpang sengaja disatukan, takut nanti ada yang hilang pak,”kata Budek menjelaskan kepada pihak Kepolisian.
Budek mengakui aktifitas yang dilakukan pihaknya memang salah, namun baru kali ini terjadi. Kedepan pihaknya berupaya tidak akan mengulanginya lagi. Iapun meminta maaf atas kejadian yang kurang mengenakan seperti ini. Satu sisi memang tugas Kepolisian mengecek semua barang bawaan pemudik, sisi lainnya pihak Seno Pati memiliki tanggung jawab untuk mejaga barang bawaan pemudik agar tidak hilang atau rusak.
“Animo pemudik memang tinggi hari ini pak, makanya mobil yang tersedia tidak sempat menyebrang. Hari ini saja sudah dua kali bolak balik dengan rute Pangkalpinang-Muntok, Sungailiat Muntok, Koba-Muntok dan Toboali-Muntok, semuanya sudah membeli tiket Pak, “ungkapnya.
Sopir Puso Pengangkut Sapi Ngaku Bantu Dibulan Ramadhan
Sementara itu, Sopir puso pengangkut sapi, Susanto mengaku hanya dimintai tolong oleh agen travel Seno Pati untuk mengangkut barang-barang penumpangnya. Pihak Agen Trvael Seno Pati memberinya uang rokok saja, namun uang itu bukan bentuk komersial.
“Mereka minta tolong angkutnya hanya dari Pelabuhan Tanjung Kalian, Muntok ke Pelabuhan Tanjung siapi-api, Bayu Asin saja tidak sampai Lampung. Saya juga tidak berani kalau lebih dari itu Pak,”kata Susanto di hadapan pihak Kepolisian.
Lantaran bulan ramadhan penuh berkah, Susanto menolongnya. Selain itu, ia mengetahui penumpang Seno Pati mayoritas warga Lampung, satu daerah dengannya.
“Ya hitung-hitung bantu orang lain dibulan Ramadhan. Selain itu, mobil ini juga dalam keadaan kosong tanpa muatan,”ungkapnya.
Penumpang Seno Pati Minta Jangan Terulang Lagi
Salah seorang penumpang dari Riau Silip tujuan lampung, Edi mengatakan baru pertama kali inilah agen Travel Seno Pati menyebrangkan penumpang tanpa membawa mobil bus atau mobil mini bus. Biasanya barang bawaan penumpang tetap berada dalam mobil Seno Pati, tidak main titip ke kendaraan lain hingga sampai tujuan.
“Sebagai konsumen, kami nurut saja. Selagi tidak terlalu banyak merugikan,tidak apa-apa. Kejadian ini masih dalam batas wajar, yang penting kami selamat sampai tujuan,”katanya.
Edi merupakan pengguna setia jasa agen travel Seno Pati, terutama pada momentum mudik pulang kampung ke Lampung. Selama ini pelayanannya cukup baik, belum pernah barang bawaan penumpang ada yang hilang.
“Ongkos sebesar Rp.500 ribu/orang hingga ke tujuan juga masih relatif murah. Kami merasa terbantukan adanya agen travel yang menghantarkan sampai tujuan,”ulasnya.
Kendati tidak ada hambatan sejauh ini. Edi berharap kejadian seperti ini jangan terulang lagi. Sebagai konsumen ia merasa sedikit kurang nyaman, was-was barang bawaan akan hilang.
“Ada lah sedikit was-was. Ya takut hilang saja barang-barang bawaan kami,”ucapnya.
Apakah hal ini menjadi hambatan, karena waktu banyak tersita. Edi mengatakan memang cukup banyak waktu tersita, sebab harus menunggu antrian mobil pengangkut barang. Targetnya, Sabtu pagi, ia sudah tiba di Lampung. Namun, karena adanya peristiwa ini, kemungkinan tiba di Lampung Sabtu siang.
“Harusnya, siang ini kami sudah tiba di Pelabuhan Tanjung Siapi-api, Banyu asin. Kami sudah tiba di Pelabuhan Tanjung kalian dari pagi tadi, sementara mobil yang antri pagi tadi sudah pada menyebrang,”pungkasnya.
Mendengar alasan yang masuk akal dari pihak Seno Pati, sopir Puso pengangkut sapi dan para penumpang. Akhirnya pihak Kepolisian memberikan toleransi, dengan catatan hal seperti ini jangan tetulang dua kali. Sebelum beranjak pergi menyusuri mobil lainnya, pihak kepolisian sempat memeriksa semua barang bawaan penumpang. Semua aman, tidak ada barang-barang illegal. Isi barang bawaan mereka terdiri dari pakaian, perabotan rumah tangga dan buah tangan. (ron).