JAKARTA, LASPELA– Kepastian Heru Budi Hartono menjadi pendamping Gubernur petahana DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama di Pilkada DKI 2017 bakal ditentukan setelah Lebaran. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) itu rela tidak menjadi pendamping jika Ahok maju lewat partai politik. “Tunggu Lebaran saja ya,” kata Heru sambil tersenyum usai buka puasa bersama wartawan, Rabu (29/6).
Meskipun sudah mendapat dukungan 1 juta KTP yang dihimpun relawan Teman Ahok, kini ada tiga partai politik yang merapatkan barisan mendukung Ahok maju menjadi calon gubernur. Ketiga parpol tersebut Partai NasDem, Partai Hanura, dan Partai Golkar.
Perhitungannya, jika Ahok maju melalui parpol maka Heru harus rela melepas posisinya sebagai calon pendamping Ahok. Heru sadar, kemungkinan besar parpol akan mendorong satu nama kader partai untuk dijadikan calon pendamping Ahok.
Jika Ahok memastikan maju melalui jalur independen, Heru harus mengajukan pengunduran diri dari jabatan sebagai PNS DKI sebelum melakukan pendaftaran ke KPU Daerah Provinsi DKI Jakarta. “Doakan yang terbaik saja. Saya berdoa dan berharap yang terbaik untuk Pak Gubernur dan semuanya,” kata Heru.
Sinyal Ahok bakal maju lewat jalur partai politik mulai terasa sejak tiga partai politik memberikan dukungan kepada Ahok. Partai NasDem, Partai Hanura, dan Partai Golkar mendukung tanpa syarat. Ahok bebas memilih maju lewat jalur manapun dan memilih wakil untuk bertarung di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Dukungan itu pun membuka peluang Ahok maju lewat jalur partai politik. Sebanyak 24 kursi telah diamankan dengan dukungan tiga partai politik itu, lima kursi dari Partai NasDem, 10 kursi dari Partai Hanura, dan 9 kursi dari Partai Golkar.
Sementara, syarat dukungan minimal untuk menempuh jalur partai politik dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta diketahui 22 kursi di DPRD DKI Jakarta.
Teman Ahok Persilahkan Ahok Maju Lewat Parpol
Di tempat berbeda, Pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastomo, mengatakan, pihaknya memberi kebebasan bagi Ahok untuk memilih, maju independen atau lewat jalur partai. Hal itu sudah diutarakan secara resmi saat bertemu Ahok akhir pekan lalu.
“Memang ada komunikasi kalau kita mempersilakan bapak (Ahok) memilih jalur parpol atau independen,” kata Singgih di Sekretariat Temab Ahok, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (29/6/2016).
Teman Ahok, kata Singgih, tidak akan memaksa mantan Bupati Belitung Timur itu buat maju lewat jalur independen. Meskipun, jumlah KTP buat mengusung Ahok sudah mencapai 1 juta KTP. “Kita kasih keleluasaan buat bapak (Ahok) memilih,” ujar Singgih.
Dirinya enggan menjabarkan alasan Teman Ahok melunak.
Sumber: Metrotv