Bali, LASPELA– Setya Novanto alias Setnov berhasil meraih suara terbanyak pada voting tertutup yang digelar dalam Munaslub Partai Golkar, Selasa (17/5/2016) dini hari. Proses pemilihan berlangsung cukup alot setelah Novanto dan Ade Komarudin berhasil meraih 30 persen suara. Pada putaran pertama, Novanto meraih 277 suara dan Ade Komarudin meraih 173 suara dari 544 pemilih. Sementara, kandidat lainnya hanya memperoleh kisaran suara tidak lebih dari 40 suara.
Pemilihan seharusnya berlanjut ke tahap kedua dengan memilih Novanto atau Ade. Akan tetapi, pemilihan tahap kedua ini tidak berlanjut setelah Ade menyatakan mundur dari pemilhan dan mengalihkan dukungannya untuk Novanto. Dengan keputusan itu, Novanto pun terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar hingga periode 2019 mendatang.
Dalam pernyataannya, Ade Komarudin alias Akom dengan rendah hati memilih mundur dan mendukung kepengurusan Setnov. “Saya kira saya lebih muda dari Pak Novanto. Saya masih 50 (tahun), sedangkan Pak Novanto sekarang 60 (tahun). Masih ada kesempatan bagi saya di waktu yang akan datang,” kata pria yang masih menjabat Ketua DPR itu di Nusa Dua, Bali.
Kend
ati akhirnya mengalah, Akom tetap akan memberikan dukungan bagi kepengurusan Setnov. “Hal ini saya lakukan demi kebesaran Partai Golkar,” tutur dia.
Sementara, Setnov mengatakan usai terpilih sebagai Ketum Golkar hingga 3 tahun mendatang, dia berjanji akan melakukan rekonsiliasi di partai berlambang beringin itu. “Insya Allah, rekonsiliasi akan dilakukan dari pusat hingga ke daerah dalam program 100 hari kerja ini. Saya juga akan mengajak 7 calon ketua umum lainnya untuk bergabung karena mereka memiliki kelebihan yang luar biasa,” tutur Setnov ketika diwawancarai Metro TV.
Dia berjanji tidak ada ada konflik di dalam partai ke depannya. Selain itu, Setnov juga berjanji akan melanjutkan kebijakan baru Golkar yakni resmi merapat ke pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla. (Berbagai sumber/Stef)