MUNTOK,LASPELA— Yuhanis dan Dafitri tidak lagi menjabat sebagai ketua dan wakil ketua Fraksi PDI-P di DPRD Bangka Barat(Babar). Adanya perubahan alat-alat perlengkapan DPRD Babar seperti itu, mereka berduapun logowo.
Kepala Bagian (Kabag) Risalah Sekretariat DPRD Babar, Abdulah Sani membenarkan bahwa senin(09/05/2016) kemarin ada Paripurna perubahan alat-alat kelengkapan DPRD Babar. Perubahan terjadi pada jabatan ketua fraksi PDI-P dan wakilnya, yakni Yuhanis digantikan H.Badri Syamsu yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua I DPRD Babar.
“Lalu jabatan wakil ketua fraksi PDI-P yang sebelumnya dijabat oleh Dafitri selaku kader Partai Amanat Nasional(PAN) di tiadakan,”ujar Abdulah Sani kepada LASPELA, selasa(10/05/2016).
Terkait pergantian ketua fraksi PDI-P yang terkesan dadakan tersebut, dikatakannya hal tersebut sudah melalui rapat paripurna internal DPRD Babar beberapa hari yang lalu.
”anggota DPRD Babar yang hadir dalam paripurna tersebut sebanyak 17 orang,”kata dia.
Menanggapi hal tersebut mantan Ketua Fraksi PDIP Yuhanis yang masih menjabat Ketua Komisi II DPRD Babar menanggapinya dengan dingin, dengan menyebut rotasi merupakan hal biasa tidak perlu dilebih lebihkan.
”Ini hal yang biasa, kita anggap penyegaran dalam bekerja. Namun yang penting bagaimana kita seorang politisi bisa membangun daerah ini lebih baik kedepan, masalah jabatan itu urutan ke sekian ratusnya bagi seorang Politis,”Ujar Yuhanis.
Ia bersyukur jabatan ketua fraksi PDI-P diemban oleh H Badri Syamsu, tentu dengan dia juga menjabat sebagai pimpinan DPRD Babar lebih mempermudah untuk berkomonukasi sekaligus cepat dalam mengambil keputusan.
”mudah-mudahan kita tetap solid, kitapun mendukung apa yang sudah menjadi kebijakan anggota fraksi,”Kata dia.
Yuhanis mengatakan legowo, silakan pimpin fraksi PDI-P ini dengan baik. Ia juga berbesar hati, tetap semangat menyongsong Babar hebat 2021.
”disini hanya satu yang saya harapkan kedepan, bahwa jika mengambil keputusan fraksi harus melibatkan anggota fraksi jangan pernah mengambil keputusan sendiri,”ungkapnya.
Alasan jangan mengambil keputusan sendiri, kata Yuhanis di tubuh anggota fraksi PDI-P ini terdapat kualisi partai lainnya yakni PAN. Dari total 6 anggota fraksi PDI-P, 4 merupakan kader PDI-P dan 2 lagi kader PAN.
“Dizaman saya, fraksi PDI-P memiliki wakil ketua yang di jabati oleh Dafitri kader PAN dan juga menjabat sebagai ketua Badan Kehormatan(BK) DPRD Babar sekarang. Namun, eranya ketua fraksi PDI-P sekarang ditiadakan, sementara sesuai Tata Tertib(tatib) DPRD Babar menyebutkan jika anggota fraksi lebih dari 3 orang diperboleh memiliki jabatan wakil ketua fraksi,”pungkasnya.
Dengan ditiadakannya jabatan wakil ketua fraksi PDI-P, dafitri selaku mantan wakil ketua fraksi PDI-P merasa bingung kenapa bisa terjadi. Sementara fraksi lainnya yang anggotaya lebih dari 3 orang semua ada jabatan wakil ketua.
“Ngak ngerti, kok seperti ini. Padahal jabatan wakil ketua fraksi seperti fraksi-fraksi lainnya di DPRD Babar sangat membantu kinerja fraksi itu sendiri. Contoh kecilnya, kalau ketua fraksi sedang keluar daerah sehingga memerlukan perwakilan yang telah di delegasikan oleh ketuanya dalam mengambil keputusan fraksi, tentu peran wakil ketua sangat dibutuhkan dalam hal ini”tegas Dafitri.
“Kalau mengacu ke Tata tertib DPRD Babar, ya jangan dihilangkan jabatan wakil ketua Fraksi PDI-P. Masak kita beranggotakan 6 orang DPRD Babar, tidak ada wakil ketuanya di fraksi,”tambah Dafitri.
Secara pribadi, daftri mengaku logowo, silakan pimpin fraksi PDI-P DPRD Babar ini dengan benar dan mengacu pada regulasi yang ada.
“Kalau sudah berjalan dengan baik, ya tetap kita dukung. Sebaliknya kalau terjadi pelabrakan aturan, tetap akan kita ingatkan kedepannya agar masuk ke rel yang benar,”katanya.
Dafitri menegaskan saat ini PAN fokus mendukung semua kebijakan Pemkab Babar menyonsong Babar hebat 2021. Jabatan di fraksi PDI-P tidak terlalu penting setelah melihat banyaknya aspirasi rakyat yang harus diserap.
“PDI-P dan PAN adalah koalisi partai pengusung Parhan Ali – Markus (Paham). Jadi alangkah eloknya kita semua fokus menyukseskan program Parhan Ali – Markus,”ajak Dafitri.
Pada kesempatan ini, Dafitri menghimbau kepada masyarakat Babar, terkait issu miring dalam perombakan alat-alat kelengkapan DPRD Babar ini.
“Kita ambil hikmahnya, inilah dinamika politik di Babar. Tidak dikasih jabatan di fraksi PDI-P DPRD babar tidak apa-apa, karena saya tidak pernah mengharapkanya. Paling utama, saya ada di hati rakyat,”pungkasnya.(ron).