22 Sekolah Babar Terima Piagam Integeritas Dari Mendikbud | BANGKA BELITUNG

MUNTOK, LASPELA— Pada momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional(Hardiknas) tanggal 2 mei 2016 kemarin, Sebanyak 22 Sekolah di Bangka Barat (Babar) mendapatkan piagam Integeritas setelah mencapai angka diatas 80 untuk penilaian Indeks Intergeritas Ujian Nasional(IIUN) dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan(Kemendikbud) Republik Indonesia(RI).

IIUN itu sendiri mulai diberlakukan sejak tahun 2015, atau setelah nilai UN tidak lagi menentukan kelulusan bagi para sisiwa. Penilaian IIUN ini dilakukan guna mendorong terwujudnya prilaku jujur dan berintegeritas bagi para pelaku UN.

Salah satu alasan dilakukan pelaksanaan penilaian IIUN, yakni di dalam perbadingan nilai UN dengan IIUN didapatkan bahwa masih banyak sekolah di Indonesia yang memiliki Indeks intergeritas rendah meski rata-rata capaian nilai UNnya tinggi. Idealnya, baik capaia nilai UN maupun Indek integeritas suatu satuan pendidikan harus sama tinggi.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga(Dindikpora) Babar, Drs.Rukiman mengatakan tolak ukur IIUN yang dilakukan oleh Kemendikbud RI, yakni nilai UN yang tertuang di dalam Lembar Jawaban Kerja(LJK) UN tahun 2016. Pihak Kemendikbud RI melalui bidang Penelitian dan pengembangan(Litbang)nya menggunakan alat khusus mengukur kejujuran hasil UN tersebut.

“22 sekolah yang mendapatkan piagam integeritas itu terdiri dari 11 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 5 Madrasah Tsanawiyah(MTs), 3 Sekolah Menengah Atas(SMA), 2 Madrasah Aliah(MA) dan 1 Sekolah Menengah Kejuruan(SMK),”kata Rukiman kepada LASPELA, Selasa (10/05/2016).

Piagam Integeritas merupakan bentuk penghargaan yang diberikan kemendikbud RI, menyusul selogan pendidikan yang telah disosialisasikan ke seluruh daerah di Indonesia yakni “Prestasi penting, Jujur yang Utama” menggantikan selogan lama “Prestasi yes, jujur penting”.

“Slogan ini dibumingkan selaras dengan revolusi mental bagi masyarakat Indonesia oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Kaitan dengan UN, adalah menjunjung tinggi prinsip-prinsip integeritas,”ulasnya.

Menurut Rukiman pelaksanaan penilian IIUN ini sangat baik dilakukan. Sebab, out put dari pelaksanaan UN bukan hanya mengejar kuantitas atau capaian target jumlah keluluasan siswa, namun paling utama peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia(SDM) nya dengan membangun karakter kejujuran.

“Kalau kuantitas kita tinggi, tapi interegritasnya rendahkan percuma. Artinya kita telah menghalalkan segala cara untuk mencapai kuantitas yang tinggi berkaitan dengan UN,”kata Rukiman.

Rukiman mengaku di Babar sendiri pelaksanaan UNnya terselenggara secara profesional, tenaga pendidik dihimbau untuk mentransfer ilmunya sebatas belajar mengajar. Mereka tidak boleh turut campur menskenarionakan capaian nilai UN, jika ketahuan oleh pihak Dindikpora Babar maka akan diberikan sanksi.

“Alhamdulillah 22 sekolah di Babar mendapatkan piagam integeritas tersebut, berarti sekitar 40 persen sekolah jenjang SMP dan SMA sederajat yang melaksanakan UN tahun 2016 di Babar telah masuk katagori jujur,”ungkapnya.

Ia berharap di tahun 2017 jumlah sekolah yang mendapatkan piagam Integeritas lebih dari 40 persen. Pihaknya juga akan menekankan ke sekolah untuk mengedepakan pola-pola bersikap jujur pada siswa.
“Selogan prestasi penting, jujur yang utama akan kita bumingkan di Babar. Kita akan mengubah karakter pelajar kita untuk selalu jujur menuju Babar Hebat 2021,”Pungkasnya(ron)