Pangkalpinang, LASPELA – Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (DPW ITMI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyelenggarakan pelatihan dasar dalam membaca (Dauroh) Al-Qur’an brille bagi tunanetra muslim yang ada di Babel.
Kegiatan ini berlangsung selama 7 hari yakni tanggal 18 s/d 24 April 2016, bertempat di Gedung LPMP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kegiatan yang dinamakan Dauroh Al-quran Brille ini merupakan kegiatan pertama kali yang diselenggarakan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang peserta atau anak didiknya di peruntukan bagi kalangan tunanetra muslim. Antusias peserta sangat banyak untuk mengikuti kegiatan dauroh ini.
Jumadi, Ketua DPW ITMI Babel mengatakan, Organisasi yang dipimpin berpusat di Ibukota ini merupakan organisasi yang menampung/wadah tunanetra muslim yang ada di Babel. Kegiatan dari ITMI Babel itu sendiri memberikan pelatihan atau pendidikan bagi tunanetra yang memiliki keterbatasan dalam segala hal. Maka, kami adakan kegiatan dauroh Al-quran brille pertama di Babel dan pengajar atau instruktur langsung didatangkan dari Bandung.
“Kegiatan ini untuk tunanetra muslim yang mau belajar membaca Alquran, karena mereka memiliki keterbatasan dalam hal itu, dan ini pertama di provinsi Babel,” Imbuhnya.
Jumadi menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk membantu para tunanetra untuk belajar membaca Alquran. Sebab, banyak tunanetra yang ada di Babel ini belum bisa membaca Al-quran. Selain itu juga kami adakan ini sebagai upaya dakwah dan syiar islam melalui dauroh Alquran brille bagi tunanetra. Jumadi juga menuturkan tidak menutup kemungkinan dari kegiatan ini akan timbul para hafizd dari kalangan tunanetra muslim, dan bisa memotivasi rekan-rekan tunanetra yang lain.
“Selain belajar membaca Al-quran, kegiatan ini juga sebagai dakwah dan syiar islam juga. Tidak menutup kemungkinan ada hafizd dari kalangan tunanetra yang berasal dari Babel,” tuturnya.
Jumadi berharap pemerintah daerah bisa bekerjasama kedepannya untuk mengadakan kegiatan seperti ini, karena para tunanetra ini lebih diperhatikan seperti yang lainnya. Agar para tunanetra bisa menggapai cita-cita dalam kehidupannya, peran pemerintah sangat diharapkan untuk kemajuan pendidikan formal dan nonformal bagi tunanetra untuk menggapai harapan mereka. Dan kegiatan ini akan diadakan ke daerah kabupaten/kota yang ada di Babel, kegiatan ini merupakan pilot project organisasi ITMI Babel.
“Semoga kedepannya pemerintah bisa berperan dalam mengayomi tunanetra dalam hal pelatihan dan pembelajaran di Babel ini, baik itu dari kegiatan formal maupun informal seperti ini,” harapnya.
Sementara, Hepi Septian, S.Ag dari Balai Penerbitan Brille Indonesia (BPBI) Abiyoso sekaligus sebagai instruktur dalam kegiatan ini menuturkan, kegiatan seperti ini harus mendapatkan support atau dukungan dari pemerintah setempat. Para tunanetra mempunyai hak yang sama dan jangan dibeda-bedakan. Saya lihat para peserta ini cepat mengerti dalam belajar membaca Alquran brille. Jadi, kegiatan seperti ini harus dirutinkan setiap tahun bahkan dibuat khusus untuk tempat belajar Alquran brille bagi tunanetra muslim di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Harus ada peran pemerintah juga, anak Babel ini pintar, baru 2 hari sudah mengerti. Apalagi diadakan rutin, tidak menutup kemungkinan ada hafidz tunanetra dari Negeri Laskar Pelangi ini,” tuturnya.
Kegiatan dauroh Alquran brille ini diadakan kerjasama ITMI Babel dengan Lazis PT. PLN Wilayah Babel serta dari pihak donatur-donatur yang peduli terhadap para tunanetra yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.(ar)