Muntok, LASPELA — Pasokan listrik berlimpah, investor akan lirik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung(Babel) khususnya Negeri Sejiran Setason.
Hal demikian dikatakan oleh Staf ahli Bidang Pertambangan Pemerintahan Provinsi Babel, Marwan dalam acara sosialisasi rencana pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Bangka Barat(Babar) tahun 2016.
“Perlu kita ketahui, sekarang kebutuhan listrik di Babel semakin meningkat mengimbangi jumlah penduduk yang terus bertambah setiap saat,”kata Marwan saat membuka sosialisasi di Gedung Diklat Kabupaten Babar, Selasa(19/04/2016).
Marwan mengungkapkan beban puncak pemakaian daya listrik untuk wilayah Babel mencapai 150 Mega Watt(MW), sementara daya yang dimiliki oleh PLN babel bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel(PLTD) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap(PLTU) mencapai 170 MW.
“Sementara kalau kendala listrik sering padam untuk kabupaten Babar dan Bangka Selatan, karena saat ini kedua daerah itu belum menggunakan sistem interkoneksi,”ungkapnya.
Menurut Marwan, pasokan listrik untuk masyarakat Babel sebetulnya sudah terpenuhi, namun masih memiliki beragam kendala untuk menikmati listrik tersebut seperti jaringan listrik berusia tua hingga sistem pengaliran listrik yang belum terinterkoneksi secara merata di Provinsi Babel.
“Sistem ketenagalistrikan interkoneksi di Babel baru terjadi di kabupaten Bangka, Pangkalpinang dan Bangka Tengah,”katanya.
Ia menjelaskan sistem isolated itu, yakni suatu sistem menyuplay listrik bersumber dari mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel(PLTD) melalui kontrol Gardu Induk(GI) menuju area sekitar atau pelanggan listrik. Sekarang di Babar dan Basel, jaringan listriknya masih menggunakan jaringan 20 Kilo Volt(Kv) yang sudah banyak usang karena usia dan rawan tertimpa pepohonan.
“Jika PLTD di kedua daerah itu rusak, maka listrik pada area sekitar akan padam dan kembali hidup sampai PLTD tersebut diperbaiki,”ungkapnya.
Lain halnya jika sudah menggunakan sistem interkoneksi, apabila PLTD kabupaten Babar atau Basel rusak. Maka, PLTD yang ada di Bateng, Bangka ataupun Pangkalpinang secara otomatis akan memenhui kebutuhan listrik di Babar dan Basel tanpa menunggu lama.
“Maka dari itu di butuhkan pembangunan jaringan sesuai standart kegiatan interkoneksi kelistrikan, yakni jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 Kv. Setelah semua terpasang, maka setiap daerah di Babelpun akan saling menutupi kebutuhan listrik jika terjadi kerusakan PLTD masing-masing daerah”ungkapnya.
Bicara kualitas jaringan, untuk jaringan SUTT 150 Kv terjamin, tidak rentan tertimpa pepohonan seperti jaringan 20 Kv.
“Listrik yang disuplay oleh SUTT 150 Kv juga berkualitas baik sesuai tegangan, tidak menguap karena jaringan penghantar listrik sudah usang”katanya
Melalui sosialisasi ini, ia menyampaikan kepada masyarakat khususnya di Kabupaten Babar untuk mendukung program Pemerintah membangun SUTT 150 Kv. Jika Babel sudah terang benderang, maka investorpun dengan sendiri akan menginvestasikan modalnya untuk kegiatan industri di Babel.
“Saat ini daerah yang paling banyak dilirik oleh investor adalah Babar, terutama investor yang bergerak pada industri berbasis ekonomi wisata. Seperti industri budidaya kerang hingga perhotelan, mengingat Negeri Sejiran setason memiliki banyak titik objek wisata baik wisata sejarah, budaya hingga alam,”ulasnya.
Guna menyukseskan Babel terang benderang, pihak Pemprov Babel juga meminta pihak PLN melakukan sosialisasi hingga tingkat kelurahan/desa. Semua lahan yang menjadi titik pemasangan tower ataupun alur SUTT 150 Kv harus mendapatkan kopensasi sesuai aturan berlaku.
“Rencananya di tahun 2016 ini, pihak PLN akan membangun 188 titik tower di 13 desa wilayah kecamatan Kelapa, simpang teritip dan muntok dengan panjang transmisi sejauh 60 km. Kegiatan ini meneruskan program Pembangunan jaringan SUTT 150 Kv dari Pangkalpinang ke Kelapa, lalu Kelapa ke Muntok,”pungkasnya. (Ron)