MASIH ingat Finalis Puteri Indonesia 10 Besar di Tahun 2010? Kini Juwita Anggraini, finalis kelahiran Belitung itu sudah menamatkan kuliahnya S1 Perencanaan Tata Wilayah Kota dan Real Estate. Pemimpin Redaksi Media Satya NEGERI LASKAR PELANGI, Agus Ismunarno berkesempatan mewawancarai Juita Anggraini. Berikut petikannya;
Kini ia menjadi Konsultan Property bagian perencanaan dan strategi pemasaran produk property, speciality retail dan komersial area.
“Jadi sekarang banyak terlibat di beberapa mixed use development terutama di bagian perencanaan. Memberikan usulan konsep pengembangan property hingga menentukan strategi pemasaran suatu property yang akan dibangun.,” kata Juwita.
Amoy yang hobbi travelling ini mengaku, “Saya lebih tertarik di divisi retail dan komersial karena kita bisa mendapatkan banyak pandangan mengenai bisnis dari calon tenant yang akan bergabung ke property yang sedang kami kembangkan.”
Makna dunia kompetisi Puteri Indonesia di masa studinya bagi Juwita sangat banyak, utamanya memberikan peluang baru, teman baru dan pengalaman baru. Apa yang dilakukan disela liburan?
Apa kegiatan leisure Juwita selain profesinya? “Travelling sendirian. Pertama kali traveling ke Bunaken Manado dan Bali tahun 2012 untuk mengambil open water lisence/diving dan surfing. Sy tinggal bersama penduduk lokal selama 3 bulan” ungkap Juwita.
Ia mengaku terkesan di beberapa destinasi wisata. Wakkatobi (Sulteng), Lampung, Batam, Yogjakarya, Makassar (Sulsel), Manado (Sulut), Kupang (NTT), Larantuka (Florestimur), Maumere, Kefamenanu (Timor) adalah tempat-tempat yang menyimpan unforgetable memories bagi Juwita.
“Saya menikmati sekali perjalanan saya ke Indonesia Bagian Timur. Menurut saya Indonesia Bagisn Timur mempunyai keunikan dan karateristik sendiri. Sejak tahun 2012 saya sudah ke Kupang 5 kali.
Perjalanan saya yang paling berkesan ketika Tahun 2014 saya mengikuti acara semana santa paskah di Larantuka Flores Timur.
Universitas bagi Juwita banyak memberikan advice dalam mengaplikasikan dan megembangkan karya ilmiah ke dalam dunia kerja yang berhubungan dengan property baik dari sisi perencanaan kawasan – pemasaran Produk Properti- Konstruksi bangunan- hingga pasca konstruksi (pengelolaan gedung).
“Dari sisi Puteri Indonesia lebih ke arah bagaimana mengenalkan konsep property, mengembangkan koneksi/networking antar stakeholder, dan berbagi ilmu property kepada masyarakat melalui media yang ada,” kata Juwita.
Juwita mengajak para praktisi pariwisata dan para generasi mudanya harus “move on!”. Pertimahan, bagi Juwita, adalah isu lama yang masih ada hingga sekarang.
“Kita harus move on dari tambang timah. Pentingnya edukasi mengenai potensi pulau Bangka dan pulau Belitung terutama di bidang pariwisata. This is new escape and new hope buat masyarakat Bangka Belitung. Gong pemerintah untuk menciptakan industry ekonomi kreatif sudah lama dan harus secepatnya kita tanggapi dengan respon positif, benchmark dengan Negara yang berhasil dibidang ini seperti Thailand juga perlu kita lakukan,” kata Juwita.
Peran pemerintah, swasta dan masyarakat harus saling melengkapi. Bahkan, kata Juwita, “Kita sudah tidak bisa lagi mengandalkan pemandangan pantai saja tanpa adanya aktivitas (wisata budaya, wisata belanja, sport, etc) untuk wisatawan.”
Juwita yang banyak tinggal di Jakarta mengakui banyak sekali perkembangan terutama sejak pemutaran film Laskar Pelangi, masyarak juga menanggapi respon positif momentum ini.
“Perkembangan itu bisa dilihat dari banyaknya jumlah maskapai penerbangan, persediaan hotel/ resort baru, toko oleh2 dan destinasi wisata baru selama 3 tahun belakangan cukup cepat sekali. Juga acara tahunan seperti Maras Tahun dan Sail Indonesia,” rinci Juwita.
Jika dikaitkan dengan pengembagan kawasan, lanjut Juwita, secara fisik tentunya jelas karena pengembangan ke arah pariwisata kita harus siap dengan insfrastruktur pendukung pariwisata.
“Dari sisi ekonomi kita harus menyiapkan wisata belanja dengan memaksimalkan ruang terutama di kawasan wisata. Dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM) tentunya generasi muda kita harus mendapatkan edukasi baik di pendidikan formal maupun informal mengenai industri pariwisata nasional. Edukasi mengenai dunia pariwisata, mengenal media promosi seperti media digital, majalah, web dll,” rinci Juwita.
Juwita mengapresiasi Gubernur Rustam Effendi dan Erzaldi Rosman yang mampu menangkap momentum Gerhana Matahari Total di Belitung maupun di Pantai Terentang Bangka Tengah. “Amazing, kita mendapat anugerah GMT yang sangat luar biasa.”
Sebagai puteri pilihan dari segi brain, beauty and behaviour, Juwita tempat rendah haati. Bagi Juwita, “Kecantikan adalah ketika kita menyadari potensi diri kita, mampu beradaptasi, selalu mempunyai ide baru dan positif. Itu baru yang namanya cantik.”
Apa kontribusi Juwita bagi Kepulauan Bangka Belitung. “Dalam waktu dekat saya akan mengadakan reuni dengan teman2 alumna finalis Puteri Indonesia. Doa kan ide-ide dari teman-teman finalis yang ada dapat segera direalisasikan,” harap Juwita. Semoga!