JAKARTA, LAS PELA – Presiden Joko Widodo menyindir adanya ‘tradisi’ sejumlah kepala daerah untuk memutasi guru dan kepala sekolah yang tidak mendukung pencalonan mereka. Hal tersebut disampaikan Jokowi di Istana Negara, Jumat (8/4).
Dengan nada Jokowi mengatakan, “angan sampai ada kelompok guru dan kepsek yang tidak dukung di pindah ke tempat kecil. Dipikir saya enggak dengar.”. Informasi apapun terkait kegiatan politik di daerah, Jokowi mengaku tahu dari badan intelijen daerah. Jokowi mengatakan dirinya tidak akan segan untuk menegur dan memanggil kepala daerah nakal.
Ia juga mengatakan, “Kalau sudah keterlaluan pasti saya ingatkan. Sebagai pimpinan daerah tumbuh dari rakyat. Rakyat menanti kerja nyata kita.” .
Selain persoalan politisasi guru dan kepala sekolah, Jokowi juga turut menyindir kebiasaan pejabat di daerah untuk bergaya hidup mewah. Dia mencontohkan misalnya, pembelian mobil baru saat kepala daerah baru terpilih. Adanya kebiasaan tersebut, ujarnya, bisa membuat anggaran belanja jadi tidak maksimal dan tepat sasaran untuk program prioritas.
Jokowi mengatakan, “Ada belanja modal yang tidak perlu misalnya belanja mobil. Jangan mentang-mentang Gubernur atau Bupati baru maka mobilnya juga baru.” . Tak mau kalah dengan Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga turut menyindir kebiasaan hidup mewah para kepala daerah. JK mencontohkan saat dia mengunjungi sebuah kabupaten ternyata JK menemukan furniturenya buatan Italia semua. Tak hanya itu, ujarnya, mobil juga mewah.
JK mengatakan, “Apa yang ingin kita capai akhirnya stagnan karena mobil mewah ini.” (cnni/kmpas)