JAKARTA, LAS PELA – Peneliti Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS), Arya Fernandes mengatakan, partisipasi pemilih dalam Pilkada Serentak 2017 diprediksi menurun.
Hal disebabkan karena jarak waktu pelaksanaan pilkada tidak jauh dari pelaksanaan Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Arya usai diskusi di Kantor Bawaslu, Jakarta, Jumat (18/3/2016) mengatakan, “Saya kira partisipasi yang menurun itu dari pilpres, pileg dan pilkada, karena ada beberapa faktor, ada kejenuhan, mengingat dekatnya waktu pilkada.’
Menurunnya jumlah pemilih, kata Ary lantaran faktor kurangnya kedekatan kandidat dengan pemilih. “Pembatasan kampanye juga tidak memberikan kesempatan calon untuk dekat dengan pemilih,” ujarnya.
Faktor berikutnya adalah soal apatisme masyarakat terhadap hiruk pikuk politik. Masyarakat merasa proses demokrasi melalui pilkada belum menjamin kehidupan mereka menjadi lebih baik.
Arya menandaskan, “Faktor lainnya tentang lemahnya masyarakat untuk ikut masalah politik.” (pilkada)