*Dorong Direct Flight SiBaBa
LASEPLA – Diplomat Kemenlu RI, Dr Andri Hadi menyarankan Kepulauan Bangka Belitung perlu mendorong diri untuk memiliki Pelabuhan Cruise untuk mengundang mampir Kapal-kapal Cruise yang melintas dari Singapure – Jakarta – Semarang.
Mantan Duta Besar RI untuk Singapure itu menyayangkan dan menyarankan agar Babel memiliki strategi “menjaring” kapal-kapal cruise. “Sayang hingga saat ini kapal-kapal cruise hanya melewati Kepulauan Bangka Belitung. Mereka membawa 3.000 penumpang lho. Kalau saja ada Cruise Port di Babel, dan setiap kali ada beberapa kapal cruise yang bersandar satu hari saja, pasti akan memiliki mulitiplier effect yang signifikan,” kata Andri Hadi.
Saran serius itu diulang kembali oleh Andri Hadi dalam diskusi singkat dengan Ketua Umum KADIN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ir Thomas Jusman MM di Hotel, Kamis (24/3-2016). Di tempat yang sama, Thomas Jusman menerima Award sebagai Pembayar Terbesar di Kepulauan Bangka Belitung dalam acara Tax Gathering bersama puluhan pengusaha dan Pajak Pratama.
Thomas Jusman yang pernah menginisiasi hadirnya cruice di Babel menyatakan kehadiran cruise memang akan menjadi lokomotif kebangkitan pariwisata di Bangka Belitung yang sedang menjadi pilar utama perekonomian yang sedang didorong.
“Tepat sekali Pak Andri. Kami dalam kapasitas pengusaha daerah memang sudah mengarah pada upaya menarik kapal-kapal cruise ke Babel namun kendalanya adalah dana pembangunan pelabuhan cruise yang besar (minimal Rp 300 Miliar, red). Ini merupakan pekerjaan rumah semua stake holder di Babel,” ungkap Thomas Jusman menanggapi saran Andri Hadi.
Catatan kadinbabel.com menyebutkan sedikitnya 35 unit cruise (kapal pesiar) yang membawa 54.925 orang wisatawan dan 837 unit yacht (kapal wisata) yang membawa 99.335 wisatawan berkunjung ke Indonesia.
Thomas Jusman juga antusias menanggapi saran Andri Hadi yang menyarankan perlu segera dibuka penerbangan langsung dari Singapure – Bangka pergi pulang. “Direct flight ini mendesak karena banyak wisatawan asing yang memasuki Singapure, tapi bingung menetapkan next destinationnya. Ada 15 juta wisatawan setiap tahunnya. Mereka mengincar destinasi wisata selanjutnya apakah Malaysia, Thailand atau Bangka Belitung?”
Penerbangan langsung, kata Thomas Jusman, memang menjadi keprihatinan sekaligus harapan bersama yaitu Angkasa Pura Bandara Depati Amir, Maskapai Penerbangan dan Praktisi Pariwisata serta Pemerintah Daerah. “Penerbangan Singapure – Bangka – Bali atau SiBaBa memang konsep ideal yang berdampak sangat positif pada pariwisata Babel,” kata Thomas Jusman.
“Sebenarnya secara teknis Angkasa Pura Depati Amir memenuhi syarat untuk Bandara International. Namun perlu sinergi antara ASITA, Maskapai dan Pemda. ASITA perlu mendorong kehadiran wisatawan asing. Sedang Maskapai Penerbangan perlu kapasitas penumpang yang mencukupi dan visible secara bisnis,” kata Thomas sambil berharap penerbangan langsung ini menjadi perhatian bersama. (ags)