LASPELA, Ligaolahraga – “Saya harus kalah dan tidak pernah memiliki opsi untuk berlaku curang, apapun alasannya. Saya harus melempar handuk dan menderita. Saya tidak membayar para dokter berbandrol mahal yang membiarkan saya berlaku curang.”
Mantan petenis nomor satu dunia asal Amerika Serikat, Jennifer Capriati mengekspresikan kekesalannya terhadap Maria Sharapova yang dianggapnya telah berlaku curang di dunia tennis pro dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
Seperti diketahui, Sharapova, petenis asal Rusia yang kini menjadi warganegara Amerika Serikat itu pada Senin kemaren di Los Aangeles membuat pengakuan mengejutkan bahwa selama ini ia telah mengkonsumsi jenis obat terlarang untuk digunakan di dunia olahraga, yaitu meldonium.
Capriati, peraih gelar Grand Slam yang kini berusia 39 tahun itu mengekspresikan kekesalannya di akun twitter-nya dengan menyebut bahwa tim dokter Sharapova telah membiarkan Sharapova berbuat curang.
Dalam pengakuan Sharapova di depan para jurnalis, ia menyebutkan bahwa Badan Anti Doping Dunia, WADA telah menemukan bahwa ia positif menggunakan meldonium dalam satu tes yang dilakukan sesaat setelah ia kalah dari Serena Williams dalam laga babak perempat final Australia Terbuka pada Januari lalu.
Dalam kesempatan itu, Sharapova yang menjadi duta kendaraan mewah ini mengakui telah mengkonsumsi obat itu selama sepuluh tahun terakhir.
Pengakuan Sharapova itu tak urung membuat Capriati menjadi berang dan kecewa. Dalam akun twitter-nya, ia menulis,”Saya harus kalah dan tidak pernah memiliki opsi untuk berlaku curang, apapun alasannya. Saya harus melempar handuk dan menderita. Saya tidak membayar para dokter berbandrol mahal yang membiarkan saya berlaku curang.”
Dia selanjutnya menambahkan,” Ada sesuatu yang salah dengan seluruh system karena tidak didasari dengan moralitas. Tidak ada penghargaan tentang kerja keras. Sangat sulit rasanya harus kalah saat kita mengalami cedera dan harus mengundurkan diri dari pertandingan.”
Sumber : (http://www.ligaolahraga.com/detail/11195/jennifer-capriati-marah-besar-soal-pengakuan-maria-sharapova/)